Gus Cokro ST: Kejarlah Dunia tapi Jangan Lupakan Keluarga
|
Gus Cokro ST |
"KEJARLAH DUNIAMU TAPI JANGAN LUPAKAN KELUARGAMU"
(Kisah Haru Penuh Inspirasi Bagi Kita Biar Tidak Silau Dunia)
"Kok, belum tidur?" sapa Ahmad sambil mencium anaknya. Biasanya, Imron
memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan
berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang abi menuju ruang
keluarga, Imron menjawab, "Aku nunggu abi pulang, sebab aku mau tanya
berapa sih gaji abi?"
"Lho, tumben, kok nanya gaji abi? Mau minta uang lagi, ya?"
"Ah, enggak, pengen tahu aja."
"Oke, kamu boleh hitung sendiri, setiap hari abi bekerja sekitar 10 jam
dan dibayar Rp 400.000,-. dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari
kerja, jadi, gaji abi dalam satu bulan berapa hayo?"
Imron
berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara
abi-nya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Ahmad beranjak
menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya. "Kalau
satu hari abi dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam abi
digaji Rp 40.000,- dong," katanya.
"Wah, pinter kamu. Sudah,
sekarang cuci kaki, bobok," perintah Ahmad, tetapi Imron tak beranjak.
Sambil menyaksikan abi-nya berganti pakaian, Imron kembali bertanya,
"abi, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"
"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? abi capek dan mau mandi dulu, tidurlah."
"Tapi, abi..." Kesabaran Ahmad habis. "abi bilang tidur!" hardiknya mengejutkan Imron.
Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya, usai mandi, Ahmad nampak
menyesali hardikannya. Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak
kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak
pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring
dan mengelus kepala bocah kecil itu, ahmad berkata, "Maafkan abi, nak.
abi sayang sama Imron, buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau
mau beli mainan, besok' kan bisa, jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu
pun abi kasih."
"abi, aku nggak minta uang, aku pinjam, nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini."
"Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Ahmad lembut.
"Aku menunggu abi dari jam 8, aku mau ajak abi main ular tangga, tiga
puluh menit saja, ibu sering bilang kalau waktu abi itu sangat berharga, jadi, aku mau beli waktu abi, aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,- tapi karena abi bilang satu jam abi dibayar Rp 40.000,-, maka setengah
jam harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku
mau pinjam dari abi," kata Imron polos.
Ahmad terdiam, ia kehilangan kata-kata, dipeluknya bocah kecil itu erat-erat...