Gus Cokro ST: Cara Menghindari Kejahatan Ilmu Gendam

Kejahatan gendam adalah kejahatan penipuan menggunakan metode hipnotis (hypnosis) dipercaya menggunakan ilmu hitam atau magic atau sihir. Padahal secara teknis gendam merupakan salah satu atau gabungan dari teknik shock induction , Ericksonian Hypnosis, dan Mind Control (telepati, magnetism) dan termasuk dalam metode hypnosis modern yang sudah dikenal di dunia barat.

Secara teknis, untuk menghindari kejahatan hipnotis sangatlah mudah. Berikut ini tips dan trik untuk menghindari kejahatan gendam / hipnotis jalanan:

1. Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa kejahatan hipnotis tidak akan mempan kepada orang yang menolaknya, karena seluruh proses hipnotis adalah proses self hypnosis (kita mensugesti diri sendiri) dimana rasa takut kita dimanfaatkan oleh penggendam.

2. Curigalah pada orang yang baru anda kenal dan berusaha mendekati anda, karena seluruh proses hipnotis merupakan teknik komunikasi yang sangat persuasif.

3. Waspadalah terhadap orang yang menepuk anda dan hindari dari percakapan yang mungkin terjadi. Ketika anda fokus pada ucapannya, pada saat itulah sugesti sedang dilontarkan. Segeralah pindah dari tempat itu dan alihkan perhatian anda ketempat lain.

4. Sibukkan pikiran anda dan jangan biarkan pikiran kosong pada saat anda sedang sendirian ditempat umum, karena pada saat pikiran kosong / bengong, bawah sadar terbuka sangat lebar dan mudah untuk tersugesti.

5. Waspadalah terhadap rasa mengantuk, mual, pusing, atau dada terasa sesak yang datang tiba-tiba secara tidak wajar, karena kemungkinan saat itu ada seseorang yang berusaha melakukan telepathic forcing kepada anda. Segera niatkan untuk membuang seluruh energi negatif tersebut kebumi, cukup dengan cara visualisasi dan berdoa menurut agama dan keyakinan anda.

6. Bila ada orang yang memiliki kebiasaan “latah” usahakan agar kalau bepergian ditemani oleh orang lain, karena latah adalah suatu kebiasaan membuka bawah sadar untuk mengikuti perintah. Usahakanlah untuk menghilangkan kebiasaan latah tersebut.

7. Hati-hati terhadap beberapa orang yang tiba-tiba mengerumuni anda tanpa suatu hal yang jelas dan pergilah ketempat yang ramai atau laporkan kepada petugas keamanan. Kadang penggendam melakukan hipnotis secara berkelompok, seolah-olah saling tidak mengenal.

8. Jika anda mulai merasa memasuki suatu kesadaran yang berbeda, segeralah perintahkan diri anda agar sadar dan normal kembali, dengan meniatkan, “Saya sadar dan normal sepenuhnya!  Dan andapun akan sadar dan normal kembali.

Bagi dan sebarluaskanlah informasi ini kepada seluruh rekan/ saudara yang anda cintai agar terhindar dari kejahatan hipnotis / gendam yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Bagaimana kalau gendam untuk tujuan baik? bagaimana belajar gendam positif? adakah resiko? bagaimana pula ilmu gendam bisa untuk menuntaskan permasalahan rumahtangga di jalan yang benar? Silahkan hubungi  Gus Cokro ST di 08159852189 atau datang langsung ke Jln Raya Condet No.04 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: 7 Hal Sumber Datangnya Kesulitan

Gus Cokro ST
Tidak sedikit orang bersedih dan berputus asa ketika dilanda kesulitan dalam hidupnya. Padahal, bersama setiap kesulitan itu pasti akan datang kemudahan (QS Asy-Syarh [94]: 6). Percayalah.

Supaya terhindar dari segala bentuk kesulitan hidup, baik di dunia maupun akhirat, seseorang harus menjauhi hal-hal yang menjadi sumber datangnya kesulitan. Pertama, berpaling dari peringatan Allah SWT.

Barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, sesungguhnya baginya penghidupan sempit dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadan buta.”  (QS Thaha [20]: 124).

Kedua, durhaka kepada orang tua. Rasulullah SAW bersabda, “Semua dosa akan ditunda hukumannya menurut kehendak-Nya sampai hari kiamat nanti, kecuali hukuman terhadap perbuatan zina dan durhaka kepada kedua orang tua atau memutuskan silaturahim, sesungguhnya Allah akan memperlihatkan kepada pelakunya di dunia sebelum datang kematian.” (HR Bukhari).

Ketiga, bermuamalah dengan riba. Allah berfirman, “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (QS al-Baqarah [2]: 275).

Keempat, bersifat bakhil. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang diberikan oleh Allah harta kepadanya, kemudian ia tidak mengeluarkan zakatnya, ia akan berwujud ular sangat besar yang akan menariknya dengan dua tulang rahangnya yang lebar, kemudian ia berkata, ‘Saya adalah harta simpananmu.’ Kemudian, Nabi membacakan ayat ‘Sayuthawwaquuna Maa Bakhiluu Bihi Yaumal Qiyaamati’ sampai akhir ayat.” (HR Muttafaq ‘alaih).

Kelima, kebiasaan menggunjing. Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku mi’raj ke langit, aku melewati suatu kaum yang mencakar-cakar wajah dan dada mereka dengan kuku yang terbuat dari timah. Kemudian, aku bertanya, ‘Siapakah mereka itu, wahai Jibril?’ Ia menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia dan senang menggunjing kehormatan mereka.’” (HR Abu Dawud).

Keenam, menyakiti tetangga. Rasulullah bersabda, “Demi Allah, tidaklah beriman. Demi Allah, tidaklah beriman. Demi Allah, tidaklah beriman.” Para sahabat bertanya, “Siapa, ya Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Orang yang tetangganya merasa tidak aman dari kejahatannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis yang lain, “Sungguh, tidak akan masuk surga orang yang tetangganya merasa tidak aman dari kejahatannya.” (HR Muslim).

Ketujuh, menyebut-nyebut pemberian. Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah bersabda, “Tiga hal yang menyebabkan Allah tidak akan berbicara dengannya dan tidak akan melihatnya pada hari kiamat dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih. Kemudian, ia berkata, ‘Rasulullah SAW mengulanginya sebanyak tiga kali.’ Abu Dzar berkata, ‘Mereka sungguh kecewa dan merugi, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Mereka adalah orang yang memanjangkan pakaiannya, yang menyebut-nyebut pemberian, dan yang menggunakan hartanya dari sumpah dusta.’” (HR Muslim). Semoga Allah menjauhkan kita dari berbagai hal yang dapat mendatangkan kesulitan hidup.
Bagaimana kita sanggup melewati cobaan? bagaimana kita bisa survive dan membalikkan cobaan menjadi energi positip untuk meraih kejayaan? bagaimana kita bisa bersukur ditengah segala kesulitan yang tersulit sekalipun? mari belajar dan sharing bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau datang langsung ke Jln Raya Condet No.05 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: Menabung Buat Akhirat

Gus Cokro ST dan Habib Mundzir (alm)
Dalam konteks Islam, dalam hidup yang sebentar ini mestinya diisi dengan investasi atau menabung amal saleh. Kita mesti ingat, Ad-Dunyaa mazra’atu al-aakhirati atau dunia adalah ladang akhirat. Siapa menanam kebaikan, niscaya menuai kebaikan.

Siapa menanam keburukan, niscaya menuai keburukan. Bahkan, bukan sekadar itu. Siapa menanam banyak, niscaya menuai banyak. Siapa menanam sedikit, niscaya menuai sedikit. Lalu, bagaimana?

Semua kita akan dihadirkan atau dikumpulkan pada saat perhitungan amal. Saat itu semua amal manusia akan diaudit secermat-cermatnya.

Allah SWT berfirman, "Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula.’’ (QS az-Zalzalah [99] : 7 – 8).

Semua orang beriman tidak meragukan akan terjadinya peristiwa ini. Peristiwa ini niscaya adanya. Dalam berbagai referensi ditemukan sejumlah sinonim Hari Kiamat di antaranya Hari Perhitungan (Yaum al-Hisaab), Hari Pembalasan (Yaum al-Jazaa), dan Hari Penyesalan (Yaum al-Hasrah).

Menyangkut hari perhitungan amal dan hari pembalasan amal kiranya sudah cukup jelas. Karena itu, tidak perlu dijelaskan (lagi) dalam rubrik ini. Namun, menyangkut hari penyesalan saya kira masih diperlukan.

Diriwayatkan pada Yaum al-Hasrah, semua orang tak terkecuali yang di dunianya gemar beramal baik akan merasa menyesal. Mereka menyesal karena amal baiknya ternyata kurang banyak.

Laksana orang yang gemar menabung, mereka bisa saja menyesal kalau ternyata tabungannya kurang banyak. Apalagi orang yang sama sekali tidak pernah beramal baik dan menyaksikan azab neraka telah tampak nyata di hadapannya.

Bagaimana biar tabungan amal kita bisa optimal? bagaimana kita tetap bisa menabung amal sementara dikehidupan kita banyak mengalami cobaan? Tabungan amal apa yang paling mudah dikerjakan namun paling disukai Allah? Mari belajar dan sharing bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau silahkan datang langsung ke alamat Jln Raya Condet No.04 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.

Pencak Silat NU Pagar Nusa Peguron Sapujagad

PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA PEGURON SAPUJAGAD
Kawah Candradimuka dan Pemberdayaan Diri Peguron Sapujagad.

Berangkat dari Peguron atau Padepokan kecil yang didirikan pada 17 Agustus 2003 dengan cita-cita yang tidak muluk-muluk yaitu sebagai wahana untuk menggembleng dan menyelamatkan generasi muda dari kegiatan-kegiatan yang negatif dan budaya atau peradaban baru/asing yang siap mengancam, merusak, meracuni kepribadian serta meruntuhkan kedisiplinan moral anak bangsa.

Menjadikan pribadi yang TATAG, TANGUH, TANGGON dan TRENGGINAS serta berakhlakul kharimah. Berangkat dari tekad tersebut Peguron Sapujagad setapak demi setapak mulai menunjukan eksistensinya di masyarakat dengan mengadakan kegiatan positif, seperti : mengadakan Dzikir/Istighozah bersama, BakSos, dan mengadakan Pelatihan Bela Diri Pencak Silat yang berbasis PAGAR NUSA dengan semangat Hubbul Wathon Minal Iman (cinta tanah air merupakan bagian dari iman).

Dan di apresiasi oleh Pimpinan Pusat Pagar Nusa dengan SK:021/SKPP/A-II/I-III/2009 dan di sebut dengan Pagar Nusa PEGURON SAPUJAGAD. Laa Gholiba Illa Billah









Gus Cokro ST: Menggali Energi Positif dari Makna Ikhlas

Gus Cokro ST
Hidup kadang kala bahagia, kadang kala mendapat musibah. Di kala kita berada di puncak kesuksesan, kita akan mudah dan bahagia menjalankannya. Ibarat gula, diri kita akan disanjung-sanjung banyak orang. Banyak orang yang ingin mendekat dengan kita. Segala kebutuhan dan keinginan fisik kita akan mudah terpenuhi. Mau makan enak dan lezat, bisa. Mau bepergian ke tempat-tempat destinasi mewah, bisa. Mau apapun kita bisa lakukan. Kita pastinya ingin hidup seribu tahun.


Namun bagaimana jika kita tengah mendapatkan ujian. Ujian musibah, ujian penyakit hingga kekurangan harta? Hidup bagaikan roda yang terus menggelinding dari atas ke bawah, dari bawah ke atas. Tidak ada sanjungan dari orang. Orang-orang yang dahulu mendekati, kini satu persatu menjauh. Kekayaan yang sebelumnya kita mudah dapat, kini sangat sulit. Tidak ada lagi kemewahan, yang ada malah kesengsaraan dan kelaparan. Pada posisi ini, terkadang kebanyakan dari kita mengeluh. Tiada hari tanpa berkeluh kesah. Kebanyakan dari kita memaki keadaan. Padahal, pada kondisi ini jiwa kita tengah diuji.

Dalam surah Al-Baqarah (2) ayat 155-157, Allah SWT berfirman: “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).

Surah ini seharusnya menjadi dasar kita dalam menjalani hidup. Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?

Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah SWT pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini.  Dengan kesadaran itu, maka Insya Allah kita akan lebih mudah menjalani hidup. Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah.  Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapan pun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.

Inilah makna dari hidup ikhlas. Ikhlas dalam menjalani kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kekayaan. Ikhlas pula tatkala kita tengah mendapatkan ujian hidup sengsara dan miskin harta. Jalanilah kesusahan sebagai pengalaman pertama. Jalani kegagalan sebagaimana itu sebagai pengalaman pertama hidup kita. Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya.

Seperti Sabda  Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah).

Rasulullah SAW  bersabda,  “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang muslim, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa" (HR. Tirmidzi).

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kita harus rela menerima segala  ketentuan  Allah  dan menyadari bahwa apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Kita wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan.

Allah SWT berfirman,  “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22).

Bagaimana benar-berar bisa menyatu dengan kata ikhlas? bagaimana bisa benar-benar ikhlas disaat musibah dan cobaan tersulit sekalipun? bagaimana cara merubah rasa ikhlas menjadi senjata dan energi positip kita untuk bangkit dan menjadi terbaik bagi kehidupan kita disegala bidang? mari kita sharing dan belajar bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau silahkan datang langsung ke alamat Jln Raya Condet No.04 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: Kendalikan Diri dengan Hypno Therapy

Gus Cokro ST
Kejadian atau pengalaman yang dialami sehari-hari dapat terekam kuat dalam pikiran bawah sadar seseorang. Rekaman memori itu tidak hanya yang bersifat positif tetapi juga negatif.

Tanpa disadari, pengalaman terus terbawa dalam aktivitas sehari-hari. Tanpa sadar pula seseorang memiliki reaksi tertentu pada objek, misalnya fobia pada pesawat, takut pada tangga, hingga merasa tidak enak badan hanya karena melihat hujan.


Reaksi tersebut merupakan hasil proses memori yang terekam dalam pikiran bawah sadar.

Pikiran bawah sadar 88 persen mempengaruhi aksi yang dilakukan. Sedangkan pikiran sadar hanya mempengaruhi sebesar 12 persen,dengan dominasi pikiran bawah sadar, tak mengherankan bila seseorang lantas memiliki trauma atau phobia.

Sejumlah reaksi negatif seperti trauma dan fobia  merupakan contoh adanya mental block dalam diri seseorang. Mental block inilah yang menghambat pikiran bawah sadar, mengeksekusi apa yang sudah dilakukan pikiran sadar. Pikiran sadar sendiri bertugas berpikir rasional dengan melakukan analisis, perencanaan cermat, membuat keputusan, dan mengerahkan kemauan (will power).


Mental block  akan mengakibatkan seseorang sulit maju karena menimbulkan rasa tak percaya diri, gugup, ragu, malas dan tidak fokus. Untuk mengatasi masalah ini, seseorang dapat memilih hipnoterapi sebagai solusi.


Hipnoterapi membantu seseorang berdamai dengan pikiran bawah sadarnya, dan kemudian menghilangkan mental block yang dialami.


Hipnoterapi adalah hipnosis dalam keadaan sadar. Sementara hipnosis adalah kondisi pikiran yang rileks. Kondisi rileks diperlukan supaya seseorang lebih mudah menerima pesan dan sugesti yang dilontarkan. Dalam praktiknya biasanya terapis akan menyuruh kliennya menutup mata dan membayangkan yang indah, hingga gelombang otak yang terpancar hanya 0,5-4 Hz.


Teknik hipnoterapi bisa dilakukan bila klien setuju terapis memasuki pikiran bawah sadar, dan menggali beberapa pengalaman sebelumnya. Tanpa persetujuan, terapis tidak bisa memasuki pikiran unconscious atau subconscious pengguna yang dalam keadaan sadar sepenuhnya.


Selama terapi, terapis akan menanyakan serangkaian pertanyaan yang mengakibatkan terjadinya mental block. Selanjutnya terapis akan menemukan klien dengan usia yang sama saat mental block terbentuk.


Bila mental block terbentuk saat usia 3 tahun, maka terapis akan berhadapan dengan klien di usia yang sama. Selanjutnya klien akan melakukan hal sesuai arahan terapis untuk menghilangkan mental block tersebut.


Pemulihan, sepenuhnya bergantung pada pasien, bila pasien bisa bekerja sama dan memandu terapis dengan baik, maka terapi dan pemulihan bisa cepat dilakukan. Satu sesi biasanya berlangsung 2-3 jam, sebanyak 1-4 sesi. Saat mental block sudah dihilangkan, diharapkan klien bisa menjadi pribadi yang baru yang lebih baik.


Meski begitu, yang perlu diingat adalah hipnoterapi hanya untuk gangguan emosi dan psikologi. Hipnoterapi hanya tidak untuk gangguan saraf atau otak, misalnya autis. Namun hipnoterapi masih bisa diterapkan pada gangguan halusinasi atau identitas, misalnya dissosiative identify disorder (DID).
Ingin lebih jelas membahas tentang hipnosis, hypno dan hipnoterapi? atau Anda adalah orang yang membutuhkan terapi dan rileksasi lewat hipno? silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau datang langsung ke alamat Jln Raya Condet No.04 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: Cara Bangkit dari Stress dan Depresi

Gus Cokro ST
Kesedihan dan depresi bukan cuma mencuri kebahagiaan hidup tapi juga menyebabkan tubuh mudah jatuh sakit. Jangan biarkan berlarut-larut, Anda bahkan bisa memberdayakan diri untuk bangkit dari depresi.

Neurotransmiter, termasuk endorfin, serotonin, dan dopamin, adalah pengirim pesan otak yang mengatur mood, konsentrasi, motivasi, dan emosi lainnya. Obat-obatan antidepresan biasanya bekerja untuk meningkatkan sirkulasi neurotransmiter ke area otak yang menyebabkan depresi.

Dengan memahami bagaimana kerja zat-zat kimia penyampai pesan otak tersebut kita bisa memanfaatkannya untuk melawan depresi. Bahkan tanpa obat.

Endorfin
Tubuh akan dibanjiri hormon ini setelah kita berolahraga atau berhubungan seksual. Tubuh memang mengeluarkan hormon ini saat kita berada dalam tekanan emosional atau fisik.

Kita bisa meningkatkan produksi endorfin dengan berbagai cara, antara lain berolahraga aerobik intensitas sedang, tertawa lepas, serta mengasup cokelat.

Serotonin
Kerja neurotransmiter ini adalah mengatur tidur, mengurangi nyeri, dan meningkatkan mood. Saat kadar serotonin dalam tubuh rendah maka kita lebih mudah mengalami depresi bahkan rasa putus asa sampai ingin bunuh diri.

Bagaimana cara meningkatkan serotonin? Pertama adalah berpikir bahagia, banyak berjalan-jalan di udara terbuka, serta melalui makanan. Tubuh akan mengubah asam amino triptophan menjadi serotonin. Karena itu konsumsi makanan yang mengandung triptophan seperti susu, kacang-kacangan, atau beras merah.

Dopamin
Neurotransmiter ini dikaitkan dengan motivasi dan pusat kesenangan di area otak yang membantu kita melawan gejala depresi seperti kecemasan serta berkurangnya minat.

Kerja dopamin bisa ditingkatkan dengan cara melakukan hal-hal yang membuat hati senang, misalnya mendengarkan musik favorit, mengonsumsi makanan yang disukai, serta memperbaiki pola hidup. Kurang istirahat, merokok, sering mengasup makanan yang banyak mengandung gula, serta stres, akan mengurangi kadar dopamin dalam tubuh.

Kemudian, bagaimana kalau mengatasi rasa sedih yang mendalam bahkan depresi lewat kekuatan doa? lewat metode mendekatkan diri pada Tuhan? doa apa yang paling tepat? penyesalan model bagaimana yang paling mujarab? mari kita sharing dan belajar bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau datang langsung ke alamat Jln Raya Condet No.04 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: Bolehkah Al Quran Dipakai RBT, Nada Dering atau Nada Sambung?

Gus Cokro ST
Kehadiran teknologi memang cukup menguntungkan di banyak hal. Di satu sisi teknologi mendongkrak mobilitas dan memudahkan aktivitas manusia. Namun, tak dimungkiri di sisi lain, menurut perspektif Islam, ada persoalan yang mengganjal sebagai efek dan konsekuensi dari teknologi itu.

Fenomena mutakhir ini, seperti terlihat dari maraknya mp3 Alquran yang bisa tersimpan di berbagai perangkat pintar dan telepon genggam.

Bermaksud baik, hendak menghadirkan kekhusyukan dan keteduhan, tak sedikit Muslim memasang nada dering berupa lantunan ayat suci Alquran itu atau kalimat tayibah lainnya. Seperti, azan, iqamat, basmalah, dan taawudz. Bolehkah hal ini dilakukan?

Persoalan ini mendapat sorotan dari berbagai lembaga fatwa di beberapa negara Timur Tengah, antara lain, Mesir, Arab Saudi, Sudan, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Lembaga-lembaga fatwa otoritatif di negara-negara tersebut sepakat menegaskan, penggunaan lantunan ayat suci Alquran sebagai nada dering tidak diperbolehkan. Tindakan ini dianggap merusak kesucian Alquran. Sebab, tak seharusnya Alquran diposisikan untuk nada dering.

Secara garis besar, argumentasi yang disampaikan oleh lembaga-lembaga itu telah terwakili oleh dua lembaga fatwa berikut, yakni Dar al-Ifta’ Mesir dan Komite Tetap Kajian dan Fatwa Arab Saudi.

Dar al-Ifta’ Mesir menguraikan, pemasangan Alquran sebagai nada dering dianggap tak sesuai dengan etika kepatutan dan kepantasan berinteraksi dengan kitab suci Alquran. Apalagi, terdapat tuntutan bersuci saat memegang atau membaca Alquran.

Sesungguhnya Alquran ini adalah bacaan yang sangat mulia. Pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh) tidak menyentuhnya, kecuali orang-orang yang disucikan.” (QS al-Waqiah [56] :77-79)

Menurut lembaga yang kini dipimpin oleh Syekh Syauqi Ibrahim Abd el-Karim Allam itu, Alquran diturunkan sebagai bahan bacaan dan renungan, sedangkan jika dipakai sebagai nada dering, tujuan itu tak tercapai.

Alih-alih menghadirkan kekhusyukan, justru suasana hening itu dengan sendirinya akan terpecah saat menjawab panggilan. Ayat yang semestinya terbaca sempurna, bisa terpotong secara tak beraturan dan menghilangkan esensi makna yang sesungguhnya.

Komite Tetap Kajian dan Fatwa Arab Saudi menambahkan, nada dering Alquran dilarang karena dikhawatirkan dapat merendahkan Alquran.

Ini karena pada dasarnya Allah menurunkan Alquran sebagai kitab petunjuk untuk dibaca, dipahami maknanya, dan dipraktikkan nilai-nilai berikut ajarannya. Bukan untuk dijadikan sebagai nada dering. Baik di ponsel ataupun perangkat pintar lainnya.

Bahkan, menurut Komite yang pernah diketuai Syekh Abdullah bin Baz ini,  larangan penggunaan nada dering itu tidak terbatas pada bacaan Alquran, tetapi juga mencakup nada dering lagu-lagu dan musik atau instrumen appun bentuknya. Baik berupa nasyid murni apalagi yang disertai dengan iringian alat musik.

Larangan ini merujuk pada hadis sahih riwayat Bukhari tentang larangan musik secara umum. Mengutip pendapat Syekh Ibnu Taimiyah, Komite ini menjelaskan, musik atau sejenisnya, termasuk ma’azif yang dilarang. Maka sebagai solusi, cukup memakai nada dering standar berupa bunyi dering bel atau suara telepon klasik.

Lalu, bagaimana dengan nada dering azan atau kalimat tayibah lainnya, seperti doa, shalawat, dan zikir lainnya? Lembaga-lembaga di atas masih sepakat, hukumnya tidak boleh.

Dalam konteks azan, misalnya, pemakaiannya untuk nada dering bisa menimbulkan kebingungan soal waktu shalat. Orang di sekitar yang tak sengaja mendengarkannya, bisa terkecoh. Dan, pemakaiannya pun dianggap tak sepantasnya.

Serangkaian kalimat tayibah itu adalah bentuk ibadah. Maka, tak sepatutnya menempatkan posisi syiar agama itu dalam kondisi tak sepantasnya, seperti penggunaannya untuk nada dering. Ini dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap syiar agama.

Niat baik itu tak selamanya sejajar lurus dengan norma dan etika syariat. Karenanya, lebih baik menggunakan nada dering selain syiar-syiar di atas. Bagaimanapun, syiar-syiar agama itu lazimnya dihormati dan diagungkan. Bukan malah sebaliknya. “Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS al-Hajj [22]: 32).

Ada banyak ganjalan tentang pembelajaran agama di era mutachir ini? di jaman serba canggih ini? mari belajar dan sharing bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau datang langsung ke Jln Raya Condet No.04 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: Mari Backup Diri dengan Sholat Malam

Ibadah malam adalah sunah yang utama. Rasulullah sendiri tidak pernah melewati malam-malamnya, melainkan selalu dihiasinya dengan Tahajud. Bahkan, satu hadis meriwayatkan, apabila tahajud, Rasulullah melakukannya dengan penuh kesungguhan, hingga bengkak kedua tapak kakinya.

Hal ini menunjukkan bahwa tahajud adalah momentum penting yang seyogianya setiap Muslim tidak melalui malam, kecuali dengan mengikuti kebiasaan mulia Rasulullah itu. Di dalam Alquran, secara eksplisit Allah SWT menegaskan umat Islam untuk bangun di tengah malam. “Wahai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari.” (QS al-Muzzammil: 1-2).
Allah tegaskan adalah momentum yang baik untuk menyerap makna Alquran secara lebih berkesan, sehingga jiwa dapat merasakan ketenangan dan kenyamanan kala membacanya. “Sesungguhnya, bangun di waktu malam adalah lebih tepat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS al-Muzzammil: 6).

Sementara itu, pada ayat yang lain Allah menjelaskan maksud dari diperintahkan qiamulail ini. “Dan pada sebagian malam hari shalat Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS al-Isra: 79).

Namun demikian, ibadah ini tergolong tidak mudah untuk diamalkan. Apalagi, jika memang niat dan upaya yang dipersiapkan untuk bisa qiamulail tidak benar-benar maksimal. Utamanya, dalam hal menjaga hati. Sebab, ternyata di antara sekian banyak penghambat seorang Muslim bisa qiamulail satu di antaranya adalah berprasangka buruk.

Dengan demikian, satu di antara syarat utama untuk terhindar dari penghambat qiamulail adalah tidak berprasangka buruk terhadap siapa pun, lebih-lebih terhadap mereka yang melakukan amal kebajikan. Memastikan hati dalam kondisi bersih juga merupakan syarat yang tidak boleh disepelekan agar kita benar-benar mampu mengisi sepertiga malam kita dengan qiamulail.

Dari apa yang dialami Sufyan ats-Tsauri ini dapat diambil hikmah bahwa disunahkannya tahajud bagi umat Islam tidak lain agar dalam sehari semalam, hati senantiasa terjaga dari hal-hal yang tidak perlu, apalagi haram. Dengan begitu, semangat ibadah akan dimudahkan Allah SWT.

Sungguh suatu kerugian yang nyata apabila seorang Muslim, lebih-lebih yang mendakwahkan ajaran Islam, melewatkan malam harinya tanpa tahajud. Oleh karena itu, mari kita jaga hati dari berprasangka buruk, iri, dan dengki. Sebab, pangkal segala penghambat dalam melakukan amal kebaikan adalah dari rusaknya hati yang dibiarkan.

Bagaimana sih sholat malam yang tepat? bagaimana sih sholat malam yang bisa membantu hidup kita dalam segala hal?  bagaimana juga cara kita memanfaatkan energi ibadah malam kita untuk menutup segala kesusahan dan ujian kita? mari kita srahe dan belajar bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau datang langsung ke alamat: Jln Raya Condet No.04 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: Fungsi Semangka Bagi Kesehatan

Gus Cokro ST
BUAH-BUAHAN selalu memberikan manfaat kesehatan bila dkonsumsi sehari-hari, termasuk semangka. Makanan sehat ini memiliki manfaat untuk mencegah berbagai kondisi penyakit dan mengobatinya.

Anda bisa memngonsumsi buah semangka dalam bentuk jus agar lebih mudah dan nikmat. Berikut ini adalah manfaat kesehatan yang dapat diperoleh jika Anda mengonsumsi jus semangka sehari-hari seperti dilansir Magforwomen.
Pengisi perut rendah kalori

Apakah Anda sering ngemil sebelum memasuki makan siang Anda? Atau apakah Anda cenderung makan junk food ketika lapar di malam hari? Gantilah makanan tersebut dengan mengonsumsi jus semangka tanpa gula, karena mengandung sedikit kalori. Selain itu, buah ini juga memiliki kadar air yang tinggi, rendah kolesterol dan lemak yang akan mengisi perut Anda.

Bantu pemulihan nyeri otot dan kelelahan

Sebuah penelitian baru menemukan bahwa jus semangka sangat bermanfaat untuk menyembuhkan nyeri otot setelah berolahraga. Jus semangkan juga diketahui dapat menstabilkan detak jantung setelah berolahraga dan mengurangi kelelahan. Bahkan, bila jus semangka dikonsumsi sebelum berolahraga, diketahui dapat menenangkan pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah karena adanya asam amino yang disebut L-citrulline.

Kaya vitamin dan mineral

Sama seperti buah-buahan lain, semangka juga kaya akan vitamin dan mineral. Jus semangka kaya akan vitamin A, B, C, potasium, zat besi, kalsium, mangan, seng, antioksidan dan nutrisi lainnya. Mengonsumsi segelas jus semangka untuk sarapan adalah cara terbaik untuk memenuhi banyak kebutuhan gizi Anda.

Baik untuk penyakit kardiovaskular

Jika Anda memiliki kondisi jantung yang kurang baik dan ingin menjaga kesehatannya, maka sebaiknya mengonsumsi lebih banyak jus semangka. Jus semangka mengandung antioksidan yang disebut lycopene yang mengurangi peradangan pembuluh darah penyebab penyakit jantung dan stroke. Selain itu, mengonsumsi jus semangka juga dapat mengurangi tekanan darah tinggi dan diabetes yang merupakan penyebab utama serangan jantung.

Mencegah kanker

Para ahli menyarankan untuk mengonsumsi jus semangka untuk mencegah beberapa jenis kanker. Hal ini karena seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa jus semangka mengandung antioksidan yang dapat melawan kerusakan akibat radikal bebas. Oleh karena itu, mengonsumsi jus semangka dapat mencegah berbagai jenis kanker, termasuk kanker prostat dan kanker usus besar. Mau membahas seputar herbal, pengobatan alami, pengobatan alternatif, tentang macam toga dan manfaatnya, mari sharing dan belajar bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau ke alamat Jln Ry Condet No.05 Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: Galilah Rasa Syukur, Temukan Kedamaian Hakiki

Gus Cokro ST
Apabila direnungkan secara mendalam, ternyata memang banyak nikmat Allah yang telah kita terima dan gunakan dalam hidup ini. Demikian banyaknya sehingga kita tidak mampu menghitungnya. Allah berfirman, ''Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 16: 18).

 Hakikat syukur adalah menampakkan nikmat dengan menggunakannya pada tempat dan sesuai dengan kehendak pemberinya. Sedangkan kufur adalah menyembunyikan dan melupakan nikmat. Allah SWT berfirman, ''Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih'.'' (QS 14: 7).

Pada dasarnya, semua bentuk syukur ditujukan kepada Allah. Namun, bukan berarti kita tidak boleh bersyukur kepada mereka yang menjadi perantara nikmat Allah. Ini bisa dipahami dari perintah Alah untuk bersyukur kepada orang tua yang telah berjasa menjadi perantara kehadiran kita di dunia. Firman Allah SWT, ''Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu-bapakmu, hanya kepada-Kulah kamu kembali.'' (QS 31: 14).

Perintah bersyukur kepada orang tua sebagai isyarat bersyukur kepada mereka yang berjasa dan menjadi perantara nikmat Alloh. Orang yang tidak mampu bersyukur kepada sesama sebagai tanda ia tidak mampu pula bersyukur kepada Alloh swt . Nabi bersabda, ''Siapa yang tidak mensyukuri manusia, maka ia tidak mensyukuri Alloh.'' (HR Tirmidzi).

Manfaat syukur akan menguntungkan pelakunya. Allah tidak akan memperoleh keuntungan dengan syukur hamba-Nya dan tidak akan rugi atau berkurang keagungan-Nya apabila hamba-Nya kufur. Allah berfirman, ''Dan siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi Mahamulia.'' (QS 27: 40).

Ada beberapa cara mensyukuri nikmat Allah swt.
  • Pertama, syukur dengan hati. Ini dilakukan dengan mengakui sepenuh hati apa pun nikmat yang diperoleh bukan hanya karena kepintaran, keahlian, dan kerja keras kita, tetapi karena anugerah dan pemberian Alloh Yang Maha Kuasa. Keyakinan ini membuat seseorang tidak merasa keberatan betapa pun kecil dan sedikit nikmat Alloh yang diperolehnya.
  • Kedua, syukur dengan lisan. Yaitu, mengakui dengan ucapan bahwa semua nikmat berasal dari Alloh swt. Pengakuan ini diikuti dengan memuji Alloh melalui ucapan alhamdulillah. Ucapan ini merupakan pengakuan bahwa yang paling berhak menerima pujian adalah Allah.
  • Ketiga, syukur dengan perbuatan. Hal ini dengan menggunakan nikmat Alloh pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya, yaitu dengan menjalankan syariat , menta'ati aturan Alloh dalam segala aspek kehidupan

Sikap syukur perlu menjadi kepribadian setiap Muslim. Sikap ini mengingatkan untuk berterima kasih kepada pemberi nikmat (Alloh) dan perantara nikmat yang diperolehnya (manusia). Dengan syukur, ia akan rela dan puas atas nikmat Allah yang diperolehnya dengan tetap meningkatkan usaha guna mendapat nikmat yang lebih baik.

Selain itu, bersyukur atas nikmat yang diberikan Alloh merupakan salah satu kewajiban seorang muslim.   Seorang hamba yang tidak pernah bersyukur kepada Alloh, alias kufur nikmat, adalah orang-orang sombong yang pantas mendapat adzab Allah SWT.

Allah  telah memerintahkan hamba-hambaNya untuk mengingat dan bersyukur atas nikmat-nikmatNya: “Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu.” (QS al-Baqarah:152)

Ahli Tafsir, Ali Ash Shobuni menjelaskan bahwa yang dimaksud “Ingat kepada Alloh” itu adalah dengan Ibadah dan Ta’at, maka Alloh akan ingat kepada kita, artinya memberikan pahala dan ampunan. Selanjutnya kita wajib bersyukur atas nikmat Allah dan jangan mengingkarinya dengan berbuat dosa dan maksiat.

Telah diriwayatkan bahwa Nabi Musa as pernah bertanya kepada Tuhannya: ”Ya Robb, bagaimana saya bersyukur kepada Engkau?  Robbnya menjawab: ”Ingatlah Aku, dan janganlah kamu lupakan Aku.  Jika kamu mengingat Aku sungguh kamu telah bersyukur kepadaKu. Namun, jika kamu melupakan Aku, kamu telah mengingkari nikmatKu”.

Di zaman sekarang ini, betapa banyak orang merefleksikan rasa bersyukur, namun dengan cara-cara yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syukur itu sendiri. Untuk itu, para ulama telah menggariskan tata cara bersyukur yang benar, yakni dengan cara beribadah dan memupuk ketaatan kepada Allah swt dan meninggalkan maksiat.

Alloh swt telah menyatakan dengan sangat jelas bahwa orang-orang yang mau bersyukur atas nikmat yang diberikanNya sangatlah sedikit.  Kebanyakan manusia ingkar terhadap nikmat yang diberikan Alloh kepada mereka.   “Sesungguhnya Alloh benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas umat manusia, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukurinya.” [QS Yunus: 60]

 “Katakanlah: “Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut yang kamu berdoa kepadaNya dengan berendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): ”Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari bencana ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur.”   Katakanlah: ”Alloh menyelamatkan kamu daripada bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukanNya.” (QS Al-An’aam: 63-64).

Ketika manusia ditimpa berbagai macam kesusahan mereka segara berdoa dan berjanji untuk bersyukur pada Allah jika bencana itu dihindarkanNya.  Akan tetapi, ketika Allah menghindarkan mereka dari bencana itu, mereka lupa bersyukur bahkan kembali mempersekutukan Allah swt.   Betapa banyak orang menangis, meratap, memelas dan merengek-rengek meminta kepada Alloh swt agar dihindarkan dari kesusahan hidup; masalah pribadi, soal pekerjaan, musibah, dsb.  Akan tetapi, ketika Alloh menghindarkan mereka dari kesusahan mereka kembali lalai, bermaksiat, bahkan menerapkan aturan-aturan selain aturan Allah.   Bukankah hal ini termasuk telah menyekutukan Allah swt? 

Bagaimana lebih menggali nikmat syukur? bagaimana menemukan hakikat syukur disegala keadaan, bahkan di saat mendapatkan cobaan sekalipun? mari belajar dan sharing bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau datang langsung ke alamat: Jln Raya Condet No.04 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: Kejarlah Dunia tapi Jangan Lupakan Keluarga

Gus Cokro ST
"KEJARLAH DUNIAMU TAPI JANGAN LUPAKAN KELUARGAMU"
(Kisah Haru Penuh Inspirasi Bagi Kita Biar Tidak Silau Dunia)

"Kok, belum tidur?" sapa Ahmad sambil mencium anaknya. Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang abi menuju ruang keluarga, Imron menjawab, "Aku nunggu abi pulang, sebab aku mau tanya berapa sih gaji abi?"

"Lho, tumben, kok nanya gaji abi? Mau minta uang lagi, ya?"
"Ah, enggak, pengen tahu aja."
"Oke, kamu boleh hitung sendiri, setiap hari abi bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja, jadi, gaji abi dalam satu bulan berapa hayo?"

Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara abi-nya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Ahmad beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya. "Kalau satu hari abi dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam abi digaji Rp 40.000,- dong," katanya.

"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok," perintah Ahmad, tetapi Imron tak beranjak. Sambil menyaksikan abi-nya berganti pakaian, Imron kembali bertanya, "abi, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?"
"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? abi capek dan mau mandi dulu, tidurlah."
"Tapi, abi..." Kesabaran Ahmad habis. "abi bilang tidur!" hardiknya mengejutkan Imron.

Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya, usai mandi, Ahmad nampak menyesali hardikannya. Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, ahmad berkata, "Maafkan abi, nak. abi sayang sama Imron, buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok' kan bisa, jangankan Rp 5.000,- lebih dari itu pun abi kasih."

"abi, aku nggak minta uang, aku pinjam, nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini."
"Iya,iya, tapi buat apa?" tanya Ahmad lembut.
"Aku menunggu abi dari jam 8, aku mau ajak abi main ular tangga, tiga puluh menit saja, ibu sering bilang kalau waktu abi itu sangat berharga, jadi, aku mau beli waktu abi, aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,- tapi karena abi bilang satu jam abi dibayar Rp 40.000,-, maka setengah jam harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari abi," kata Imron polos.

Ahmad terdiam, ia kehilangan kata-kata, dipeluknya bocah kecil itu erat-erat...

Gus Cokro ST: Survive-lah dengan Bersenjatakan Istighfar

Gus Cokro ST
Setelah mendirikan shalat fardhu, seseorang akan melanjutkan dengan zikir atau doa. Ada yang secara berjamaah atau sendiri. Dalam zikir atau doa tersebut tentu diawali dengan istighfar kepada Allah SWT dan shalawat kepada Rasulullah SAW.

Istighfar adalah permohonan ampun seseorang kepada Allah SWT dengan lisan dari segala bentuk kejahatan dan kezaliman yang telah ia perbuat. Istighfar wajib dilantunkan seseorang sebelum memanjatkan zikir maupun doa agar dapat diterima Allah SWT.

Secerdas apa pun seseorang takkan mampu mengetahui dan menghitung jumlah dosa yang telah ia perbuat dalam sehari, baik dalam bentuk fisik maupun batin.

Maka, dengan istighfar dapat menghapus dosa-dosa yang menjadi penghalang terkabulnya doa karena hanya Allah Zat yang Mahapengampun lagi Mahapengasih.

Berkaitan dengan ini Allah SWT berfirman kepada Rasulullah SAW, “Maka bertasbihlah kamu (Muhammad) dengan memuji Tuhanmu dan memohon ampunlah kepada-Nya, sesungguhnya Dia-lah Zat yang Mahapengampun.” (QS an-Nashr [110]: 3)

Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk senantiasa beristighfar tak mengenal waktu dan tempat. Selagi ia sempat dan ingat kepada Allah maka dianjurkan untuk bisa beristighfar kepada-Nya.

Istighfar dapat dilafalkan sebelum dan sesudah shalat atau juga di akhir malam. Hal inilah yang dilakukan oleh orang-orang yang bertakwa, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir malam mereka beristighfar (memohon ampun) kepada Allah.” (QS adz-Dzaariyat [51]: 17-18)

Lantas, berapakah selayaknya seseorang melafalkan istighfar dalam sehari? Rasulullah SAW mencontohkan kepada umatnya untuk bisa beristighfar sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari.

Beliau berucap, “Sesungguhnya, aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari.” (HR Bukhari)

Tak hanya itu, bahkan beliau melafalkan istighfar dengan lengkap sebagai wujud kesyukurannya kepada Allah SWT, meskipun secara pribadi beliau adalah orang yang ma’sum (terbebas dari salah dan dosa).

Dalam salah satu hadis, Rasulullah SAW menyebutkan, “Ya Allah, ampunilah bagiku dosa-dosaku yang telah lalu dan akan datang, yang tersembunyi dan tampak, dan apa yang Engkau lebih ketahui dariku. Engkau-lah Zat yang Mahapendahulu dan Zat yang Mahapengakhir. Dan, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR Bukhari)

Rabiah Adawiyah, wanita sufi dalam sejarah Islam mempertegas dalam ucapannya, “Istighfar kita kepada Allah membutuhkan istighfar yang banyak.”

Dengan memperbanyak istighfar, selain sebagai sarana mengingat kepada Allah sang Mahapencipta juga untuk memohon ampun kepada-Nya; dapat mengingatkan hakikat diri sebagai makhluk-Nya yang lemah, tiada terlepas dari salah dan dosa; memberikan jalan keluar dari segala bentuk kesusahan dan kesempitan; dan mendapatkan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.

Bagaimana meringankan beban pikiran, perasaan dosa dan perasaan dihantui kesalahan masa lalu dengan istighfar? bagaiman cara lepas dari kesulitan hidup dengan istighfar? bahkan sesulit apapun serasa ingin bunuh diri dan depresi! curhatkan pada Allah dan yakinlah Dia akan memberi jalan, bagaimana cara semua itu? Mari belajar dan sharing bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST lewat tlp/sms ke no 08159852189 atau datang langsung ke Jln Raya Condet No.04 Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: Ingin Dosa Setahun Terhapus? Puasa Muharramlah

Gus Cokro ST & Habib Mundzir (alm)
‘Asyura berasal dari kata ‘asyara, artinya bilangan sepuluh. Secara istilahi Puasa ‘Asyura adalah puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram pada Kalender Islam Hijriyah. Tahun 1435 H ini hari 'Asyura bertepatan dengan 14 Nopember 2013 M. Hukum puasa Asyura adalah sunnah; maksudnya sangat dianjurkan dan berpahala bagi yang menerjakannya namun tidak berdosa bagi yang tidak mengerjakannya.
Hadits dari Siti Aisyah RA yang diriwayatkan Imam Bukhori:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ
Rasulullah SAW memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka. (HR Bukhari)
Diriwayatkan bahwa puasa ‘Asyura sudah dilakukan oleh masyarakat Quraisy Makkah pada masa jahiliyyah. Rasulullah SAW juga melakukannya ketika masih berada di Makkah maupun seteleh berada di Madinah.
Diriwayatkan juga bahwa ketika Nabi SAW datang ke Madinah beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Nabi Musa AS berpuasa pada hari ini. Rasulullah bersabda,
فَأَناَ أَحَقُّ بِمُوْسَى مِنْكُمْ

Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi).
Maka kemudian beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya. (HR Bukhari)
Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah pun sempat diprotes oleh umat Islam di Madinah: “Ya Rasulallah, hari itu (’Asyura) diagungkan oleh orang Yahudi.” Maksudnya, kenapa umat Islam mengerjakan sesuatu persis seperti yang dilakukan oleh umat Yahudi? Beliau lalu bersabda: "Di tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal 9.” Setelah itu, tidak hanya disunnahkan puasa pada tanggal 10 tapi juga tanggal 9 Muharram. Sayang, sebelum datang tahun berikutnya Rasulullah telah wafat.
Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan keinginan beliau untuk berpuasa pada tanggal 9 dimaksudkan agar tidak persis seperti yang dilakukan oleh umat pada masa Nabi sebelumya, yakni Yahudi dan Nashrani. (Fathul Bari 4: 245)
Sebagian ulama memberikan nama tersendiri untuk puasa sunnah di tanggal 9 Muharam ini, yakni puasa Tasu’a, dari kata tis’a artinya bilangan sembilan. Sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa puasa tanggal sembilan ini adalah bagian dari kesunnahan puasa asyura.
Adapun fadhilah atau keutamaan puasa asyura adalah seperti digambarkan dalam hadits dari Sahabat Abdullah bin Abbas berikut ini:
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَومَ فَضْلِهِ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا اليَوْمِ يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ وَهذَا الشَّهْرُ يَعْنِي شَهْرُ رَمَضَانَ

Aku tidak pernah mendapati Rasulullah SAW menjaga puasa suatu hari karena keutamaannya dibandingkan hari-hari yang lain kecuali hari ini yaitu hari ‘Asyura dan bulan ini yaitu bulan Ramadhan. (HR Muslim)
Puasa ‘Asyura disandingkan dengan puasa Ramadhan. Rasulullah SAW juga bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ المُحَرَّمُ. وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيْضَةَ، صَلاَةُ اللَّيْلِ

Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam. (HR Muslim)
Keutamaan yang didambakan dari puasa ‘Asyura adalah dapat menggugurkan dosa-dosa setahun yang lalu. Imam Abu Daud meriwayatkan dari Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
وَصَوْمُ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ إنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَنَة َالتِيْ قَبْلَهُ

Puasa di hari ‘Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu
. (HR Abu Daud)
Begitu besar keutamaan yang terkandung pada puasa di hari ini. Bahkan sebagian ulama salaf menganggap puasa ‘Asyura hukumnya wajib. Namun berdasarkan hadits ‘Aisyah di atas, kalaupun puasa ini dihukumi wajib maka kewajibannya telah dihapus dan menjadi ibadah yang sunnah. 


Ingin lebih jelas masalah puasa Muharram? Ingin meringankan beban karena merasa terpuruk karena beban rasa salah plus dosa? Ingin tahu amalam-amalan apalagi yang dapat meringankan beban kita dan melanjarkan jalan kehidupan kita di dunia maupun di akhirat? mari belajar dan sharing bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau datang langsung ke alamat: Jln Raya Condet No.04 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: Yakin Bisa dan Raihlah Segalanya!

Gus Cokro & Habib Mundzir (Alm)
Setelah mendarat di benua Eropa, semua perahu yang digunakan untuk menyeberangi selat Gibraltar (Jabal Thariq) dibakar oleh panglima Thariq bin Ziyad. Lalu ia berdiri dan berpidato di hadapan para pasukannya.

Wahai pasukanku, ke mana kalian hendak pergi melarikan diri? Di belakang kalian ada lautan, sedangkan di depan kalian ada pasukan musuh. Yang kalian miliki, demi Allah, hanyalah kejujuran dan kesabaran,'' kata Thariq bin Ziyad mengingatkan.

''Ketahuilah, kalian di pulau (benua) ini lebih sia-sia daripada anak-anak yatim. Padahal kalian sudah “disambut” oleh musuh-musuh kalian dengan bala tentara dan senjata mereka. Logistik mereka cukup melimpah.''

''Sementara itu, kalian tidak memiliki tempat berlindung! Kalian hanya memiliki pedang-pedang. Kalian tidak memiliki logistik kecuali yang dapat kalian peroleh dari tangan musuh-musuh kalian!''

''Jika penderitaan kalian berlangsung lama sedangkan kalian tidak berhasil mengalahkan mereka, maka kekuatan kalian akan hilang.''
''Rasa takut dalam hati musuh akan berubah menjadi rasa berani dalam melawan kalian. Karena itu, pertahankan baik-baik diri kalian dengan mengalahkan dampak yang ditimbulkan oleh perang ini dengan memerangi kesewenang-wenangan.”
Keyakinan diri sang panglima yang demikian tinggi, bahwa lautan bisa disebrangi, rasa takut bisa dieliminasi, dan musuh yang gagah perkasa bisa ditaklukkan membuat pasukan umat Islam mampu menaklukkan Andalusia pada tahun 92 H/710 M.  Yakin bisa merupakan awal keberhasilan dalam segala aspek kehidupan.

Orasi heroik Thariq bin Ziyad tersebut menginspirasi kita semua bahwa hidup harus dimodali semangat juang yang tinggi. Masalah harus dihadapi, bukan dihindari. Musuh harus dilawan, bukan melarikan diri.

Jujur harus menjadi kekayaan pribadi yang selalu dijunjung tinggi. Sabar menghadapi, sabar menanti, sabar meraih prestasi harus menjadi etos perjuangan. Bermental baja dan tahan menderita demi menggapai cita-cita mulia perlu ditanamkan sejak dini.

Dengan keyakinan diri yang kuat plus keyakinan terhadap pertolongan dan janji-janji Allah, kita akan mampu mewujudkan visi dan misi Islam, termasuk berprestasi dalam hidup ini.

Tanpa iman, rasa yakin dan mulia diri, seseorang itu akan lemah terkulai setiap kali hendak melakukan perubahan menuju ke arah yang lebih baik.

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan (dengan yakin): "Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka tetap istiqamah (teguh pendirian), maka tidak ada kekhatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) bersedih hati.” (QS. Al-Ahqaf/46: 13)

Yakin bisa yang dilandasi keimanan yang mantap membuat segala kerja yang berat dan sukar akan menjadi ringan dan mudah dilaksanakan.  Karena itu, yakin bisa perlu dilatih dan dikembangkan dengan kiat-kiat berikut.
Pertama, menanamkan rasa percaya diri dengan selalu mengingat dan memosisikan Allah sebagai sumber kekuatan, kemauan, dan keberhasilan. Allah SWT itu sandaran hidup kita (QS. al-Ikhlash/112: 2).

Kedua, memaksimalkan segala daya dan upaya untuk mewujudkan kebaikan dan kesejahteraan mental spiritual dan material.
Sebaiknya kita tidak mudah mengambing-hitamkan atau menyalahkan orang lain atau keadaan, sehingga lebih jujur dan objektif dalam melihat diri sendiri.  

Ketiga, melakukan perubahan ke arah yang lebih baik secara terus-menerus.  Dan perubahan itu dimulai dari diri sendiri dan selalu berusaha melakukan evaluasi diri setiap saat.
Perubahan diri berupa niat, sikap, mindset, dan perilaku positif merupakan kunci keberhasilan dan kemajuan (QS. al-Ra’d/13: 11)

Keempat,  fokus pada potensi dan kelebihan diri, agar kita mampu melejitkan prestasi yang kita cita-citakan, sambil membangun dan mengembangkan rasa optimisme bahwa kita pasti berhasil dan mampu meraih cita-cita.

Kelima, mengawal usaha serius dan etos perjuangan dengan selalu berdoa dan bertawakkal kepada Allah SWT. Hanya orang beriman yang selalu berdoa dan berserah diri kepada-Nya kapanpun dan di manapun.

Tekad, semangat, usaha, dan kinerja baru lengkap jika diperkaya dengan doa dan tawakkal.
Dengan demikian, Islam mendidik kita untuk memiliki tekad yang kuat dan yakin bisa.

Karena seluruh ibadah harus dimulai dengan niat yang tulus untuk memenuhi panggilan Ilahi, memiliki etos juang yang tinggi, melawan hawa nafsu dan mengatasi segala rintangan, sehingga kita harus berdisiplin dalam meraih prestasi tinggi (bertaqwa).

Sejatinya semua ibadah dalam Islam itu merupakan oase spiritual yang dapat membangun keyakinan diri dan yakin bisa menuju prestasi kerja dan prestasi hidup yang baik dan mulia. 
Siap bertekad, semangat, usaha plus doa dan tawakkal bersama Ki Cokro ST di segala hal yang bisa memperkaya fisik dan hati, kaya dunia akhirat? mari belajar dan sharing bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau datang langsung ke alamat: Jln Raya Condet No.04 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.

Gus Cokro ST: Cara Mencari Keberkahan Rizki

Gus Cokro ST
Kehidupan umat manusia, secara materi, sekarang sudah mencapi tarap yang sangat hebat. Manusia merasakan berbagai kenikmatan hidup dan melihat berbagai macam keindahan hasil karya mereka. Walau demikian, dalam kehidupan yang maju secara meteri ini, bukan berarti mereka lebih bahagia dibanding orang-orang yang hidup sebelum mereka. Bukan berarti mereka lebih bisa menikmati hidup, lebih merasa aman, dan lapang dada. Apa sebab semua itu? Karena mereka kehilangan sesuatu yang sangat berharga dan paling penting, yang menjadi inti dari hidup ini, yaitu barakah. Apa manfaat usaha yang kosong dari barakah? Umur yang kosong dari barakah? Ilmu yang tak bermanfaat? Makanan dan minuman yang tidak menjadi daging dan tidak menghilangkan lapar?

Sesungguhnya berkah/barakah bukan dengan banyaknya harta ataupun kedudukan terhormat, tidak pula dengan anak atau ilmu pengetahuan yang bersifat duniawi. Tetapi berkah itu adalah sesuatu yang dirasakan oleh jiwa berupa pikiran yang jernih, hati yang damai dan tentram, hidup yang bahagia, gembira, dan merasa cukup dengan pembagian Allah, dan menerima semua takdir-Nya.
Sementara umur yang berkah adalah umur yang dihabiskan untuk mengerjakan kebaikan-kebaikan dan amal shalih. Adapun ilmu yang berkah adalah ilmu yang bermanfaat untuk orang lain, diajarkan, diamalkan, dan disampaikan kepada yang lain.
Kalau kita teliti dari Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, akan kita dapati bahwa keberkahan itu ada pada rizki, umur, anak, dan harta.
. . . berkah itu adalah sesuatu yang dirasakan oleh jiwa berupa pikiran yang jernih, hati yang damai dan tentram, hidup yang bahagia, gembira, dan merasa cukup dengan pembagian Allah, dan menerima semua takdir-Nya. . .
Sesungguhnya rizki itu memiliki jalan untuk menjadi rizki yang diberkahi. Di antaranya yang paling utama adalah dengan mencarinya (bekerja). Saat mencarinya, harus dimintakan kepada pemilik rizki yang sesungguhnya, yakni Allah Ta'ala.
فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
"Maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah kamu akan dikembalikan." (QS. Al-Ankabut: 17)
فَإِذَا قُضِيَتْ الصَّلاةُ فَانتَشِرُوا فِي الأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS. Al-Jumu'ah: 10)
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga memerintahkn mencari rizki dan menganjurkan untuk bekerja. Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda –saat ditanya tentang pekerjaan yang paling utama-:
عَمَلُ الرَّجُلُ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُوْرٍ
Pekerjaan seseorang yang dilakukan dengan tangannya sendiri dan setiap perdagangan yang baik.” (Hadits shahih li ghairihi. Riwayat al-Bazzar, sebagaimana dalam Kasyful Astar: 2/83/1257, dari Rifa’ah bin Rafi’)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga memberitahu, bekerja dan mencari rizki adalah akhlak para nabi secara keseluruhan. "Tidaklah Allah mengutus seorang nabi, kacuali ia pasti mengembala kambing.” Para shahabat lantas bertanya: “Apakah engkau juga demikian, ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “Aku menggembalakan kambing milik penduduk Makkah dan menerima upah beberapa qirath (1 qirath = 4/6 dinar).” (HR Bukhari, no. 2262)
Mencari rizki dan bekerja disyariatkan. Tetapi seorang muslim dalam kerja dan usahanya tetap bersandar dan bertawakkal kepada Tuhannya. Ia sangat yakin, dirinya tak akan mendapat rizki kecuali apa yang sudah Allah bagi untuknya. Rizki yang sudah Allah tentukan untuknya pasti akan diperolehnya dengan jalan apa itu yang tak seorangpun mampu untuk menahannya. Hal ini sebagaimana bacaan zikir yang dituntunkan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam sesudah shalat,
اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ     
"Ya Allah, tidak ada yang bisa mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau cegah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Maka dia akan berusaha mencari rizki dengan tetap bergantung kepada-Nya dan mengetahui bahwa Allah 'Azza wa Jalla  adalah Maha mengetahui dan Mahabijaksana, "Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. Al-Thalaq: 3)

Sesungguhnya jatah rizki seperti jatah umur. Tidak akan habis, jika belum sampai habis ajal. Sehingga kita tidak akan terlalu bersedih dan berduka dalam kehidupan dunia ini. Walau harus tetap berusaha dengan mempercayakan kepada Allah.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari rizki! Ketahuilah, sesungguhnya seorang jiwa tidak akan mati kecuali telah sempurna rizkinya. Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari rizki. Ambil yang halal dan tinggalkan yang haram." (Disebutkan Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah no. 2866)

Jika seorang muslim bercita-cita mendapatkan barakah dalam rizkinya, pasti akan mendapatkan banyak jalan. Al-Qur'an dan al-Sunnah telah menerangkan hal itu. Di antara sebab-sebabnya adalah:

Pertama, Takwa kepada Allah merupakan sebab utama rizki diberkahi dan hidup menjadi tentram. Allah 'Azza wa Jalla  berfirman,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
"Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi." (QS. Al-A'raf: 96)
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَكَفَّرْنَا عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَأَدْخَلْنَاهُمْ جَنَّاتِ النَّعِيمِ وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ
"Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka ke dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka." (QS. Al-Maidah: 65-66)
Sangat jelas, barakah rizki itu didapat dengan bertakwa kepada Allah.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya." (QS. Al-Thalaq: 2-3)
Oleh sebab itu agar rizki diberkahi dalam mencarinya harus dengan usaha yang dibenarkan syariat, bertawakkal kepada Allah, yakin kepada-Nya, ridha dengan pembagian-Nya, dan meyakini dengan benar bahwa Allah Mahabijaksana dan Maha mengetahui dalam kadar rizki dan kapan diperolehnya. Disadari, semua itu terjadi dengan qadha' dan qadarnya. Maka apa yang dikehendaki oleh-Nya, akan terjadi. Sebaliknya, yang tidak dikehendaki oleh-Nya, juga tidak akan terjadi.
Agar rizki diberkahi: Dalam mencari rizki harus dengan usaha yang dibenarkan syariat, bertawakkal kepada Allah, yakin kepada-Nya, ridha dengan pembagian-Nya . . .
Kedua, memperbanyak istighfar. Allah Ta'ala berfirman tentang petuah Nabi Nuh 'alaihis salam kepada umatnya,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
"Maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai"." (QS. Nuuh: 10-12)
Allah menerangkan tentang titah Nabi Hud kepada kaumnya untuk istighfar, ia menjadi sebab bertambahnya kekuatan fisik dan turunnya rizki,
وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ
"Dan (Hud berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa"." (QS. Huud: 52)
Dalam hadits disebutkan,
 مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
"Siapa yang kontinyu beristighfar maka Allah jadikan baginya jalan keluar dari setiap kesulitannya, kesudahan dari setiap kesedihannya, dan memberinya rizki dari jalan yang tidak ia sangka." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Ketiga, membaca Al-Qur'an dan mentadabburinya. Sebabnya, Allah telah jadikan Kitab-Nya sebagai sesuatu yang diberkahi.
وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat," (QS. Al-An'am: 155)
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shaad: 29)
Al-Qur'an adalah barakah dalam membacanya. Siapa membaca satu ayat, maka baginya dari setiap ayat satu kebaikan. Dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. (HR. al-Tirmidzi)
Al-Qur'an membawa berkah dalam lantunannya, mengamalkannya, menerapkan hukumnya, dan mencari keadilan padanya, bermoral dengan ajaranya, dan berakhlak dengan akhlaknya.
. . . Al-Qur'an membawa berkah dalam lantunannya, mengamalkannya, menerapkan hukumnya, dan mencari keadilan padanya, bermoral dengan ajaranya, dan berakhlak dengan akhlaknya. . .
Keempat, Membaca doa saat keluar rumah dan saat akan menyantap hidangan. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ
"Apabila seseorang memasuki rumahnya; ia berzikir kepada Allah saat memasukinya dan saat makan, maka syetan berkata kepada teman-temanya, 'tidak ada tempat dan makanan bagi kalian." (HR. Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad) Allah menjaga rumah ini dari gangguan syetan karena sebab zikirnya ketika akan makan dan saat memasukinya.

Keempat, menjaga shalat bisa mejadi sebab turunnya barakah dan datangnya rizki, karena ia merupakan sebab untuk kebaikan dunia dan akhirat. Allah 'Azza wa Jalla  berfirman,
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Thaahaa: 32)

Kelima, Bersyukur terhadap nikmat-nikmat Allah dan mengakui karunia dan pemberian-Nya. Sesungguhnya rizki yang kita peroleh, semuanya dari pemberian-Nya. Maka jika kita bersyukur dengan hati, lisan, dan amal maka Allah akan memberkahi rizki kita. Allah 'Azza wa Jalla  berfirman,
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"." (QS. Al-Ibrahim: 7)
. . . jika kita bersyukur dengan hati, lisan, dan amal maka Allah akan memberkahi rizki kita. . .
Keenam, memperbanyak shadaqah dan menjauhi praktek riba. Allah 'Azza wa Jalla  berfirman,
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa." (QS. Al-Baqarah: 276)

Ketujuh, Yakin dan bersandar kepada Allah di atas sebab yang diupayakan. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرٌ حُلْوٌ فَمَنْ أَخَذَهُ بِسَخَاوَةِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ وَكَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ
"Sesungguhnya harta ini menyenangkan dan nikmat. Siapa yang mengambilnya dengan kesederhanaan (tanpa meminta dan rakus), maka diberkahi. Dan siapa yang mengambilnya dengan rakus, tidak akan diberkahi. Dan keadaanya seperti orang yang makan, namun tak pernah merasa kenyang." (Muttafaq 'alaih)
Kedelapan, hemat dan tidak berlebihan (melampaui batas) dalam menikmati yang mubah. Allah 'Azza wa Jalla berfirman,
وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا
"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." (QS. Al-Isra': 29)
Allah berfirman dalam menyifati Ibadurrahman, para wali-Nya:
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian." (QS. Al-Furqan: 67)
Allah sangat mencela orang yang menyia-nyiakan harta dan menggunakannya dalam perkara haram. Dia Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al-Isra': 26-27)

Kesembilan, bekerja di waktu pagi hari, tidak tidur pagi kecuali karena sangat membutuhkan. Disebutkan dalam satu atsar, "Diberkahi Umatku di waktu paginya."
Ibnu Abbas pernah melihat anaknya tidur pagi, lalu beliau berkata kepadanya: "Bangunlah, apakah kamu (senang) tidur pada saat dibagi rizki?" (Lihat: Mathalib Ulin Nuha: 1/62)

Kesepuluh, Jujur dalam melakukan transaksi, tidak curang dan tidak pula khianat. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
"Penjual dan pembeli berhak memilih selama belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan, diberkahi jual beli keduanya. Dan jika berbohong dan menutup-nutupi maka dihilangkan keberkahan dalam jual beli mereka." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan lainnya)

Suatu hari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah mengutus Urwah al-Bariqi untuk membeli seekor hewan kurban. Beliau memberikan satu dinar kepadanya. Lalu ia masuk pasar dan membeli dua ekor hewan kurban dengan satu dinar. Kamudian dia menjual salah satunya dengan harga satu dinar. Lalu ia kembali kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dengan membawa satu ekor hewan kurban dan satu dinar. Beliau menanyakan hal itu kepadanya, "bagaimana bis begitu?" ia menjawab, "Saya membeli dua ekor hewan kurban dengan satu dinar, lalu saya jual salah satunya dengan harga satu dinar." Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadanya, "Semoga Allah memberkahimu kejujuranmu." Kalau saja ia membeli segenggam tanah pasti diberkahi.

Kesebelas, qana'ah dan ridha dengan pembagian Allah, tidak melihat kepada orang yang di atasnya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sungguh telah beruntung orang yang memeluk Islam, diberi rizki yang cukup, dan Allah menganugerahkan sifat qanaah kepadanya terhadap pemberian-Nya." (HR. Ahmad)

Sesungguhnya harta yang diberkahi akan membawa kebaikan kepada pemiliknya, tidak melalaikan dan tidak menipunya. Menikmatinya, akan menjadi kekuatan yang mendorongnya untuk melakukan ketaatan, mendatangkan ketentraman jiwa, kepuasan, dan kebahagiaan. Maka jangan hanya mengejar fisik materi. Tapi carilah keberkahan di dalamnya. Karena harta yang tak berbarakah seperti sampah yang tak mendatangkan manfaat bagi pemiliknya. Oleh sebab itu, penting sekali kita memperhatikan sebab-sebab yang menjadikan harta menjadi barakah.

Masih banyak tanda tanya berputar di pikiran Anda tentang seputar rizki? bagaimana mencarinya, bagaimana membelanjakannya, bagaimana membuatnya benar-benar berkah?  mari belajar dan sharing bersama, silahkan hubungi Gus Cokro ST di 08159852189 atau datang langsung ke alamat: Jln Raya Condet No.04 Cadnas Rindam Jaya Jakarta Timur.